Mendaki gunung adalah kegiatan wisata alam yang menyenangkan untuk dilakukan, namun kegiatan ini akan sangat beresiko tinggi jika pelaku tidak paham bagaimana melakukan kegiatan ini dengan benar dan aman serta apa saja yang perlu diketahui sebagai pegangan pengetahuan untuk mempermudah saat kita melakukan kegiatan ini. Dewasa ini kegiatan mendaki gunung di Indonesia sudah demikian populernya namun masih banyak pendaki-pendaki yang tidak mengetahui skill-skill apa saja yang mereka perlukan untuk membantu mereka saat berkegiatan, ada banyak skill yang dibutuhkan oleh seorang pendaki gunung, tapi disini saya hanya akan membahas enam skill yang wajib dikuasai pendaki.
1. Menguasai cara pengolahan air.
Ada tiga cara dalam mengolah air untuk terhindar dari micro organisme atau kuman-kuman dan bakteri yang terkandung dalam air mentah.
- Merebus air
Merebus air mentah adalah hal yang paling umum kita lakukan untuk mengolah air mentah agar mendapatkan air yang bebas kuman dan bakteri. Selalu rebus air mentah terlebih air yang didapat pada sumber genangan atau sumber air yang tidak mengalir.
- Gunakan water filter
Dewasa ini penggunaan water filter sudah menjadi populer karena selain menghemat waktu karena tidak perlu memasak air juga menghemat bahan bakar. Ada banyak tipe water filter yang dijual dipasaran ada yang tipe pompa ada yang tipe sedotan jadi pengguna lansung minum dari sumber air dengan menggunakan sedotan itu, ada juga botol yang sudah ada water filternya sehingga pengguna tinggal memasukan air mentah ke botolnya dan lansung meminumnya. Jika airnya keruh dan kotor maka melakukan proses penyaringan dengan water filter beberapa kali sangat disarankan.
- Gunakan water purification tablet
Tablet ini efektif digunakan pada air mentah yang jernih, untuk 2 liter air gunakan 2 tablet, setelah memasukan tablet sekitar 5 sampai 10 menit air bisa lansung diminum. Beberapa jenis tablet ada yang membuat air jadi ada rasa aneh tapi hal itu tidak masalah, ada juga purification tablet yang tidak memberikan rasa pada air.
Yang harus diperhatikan saat mengambil air di sumber air:
- Air yang mengalir lebih baik karena kemungkinan kadungan micro organismenya lebih sedikit dari pada air genangan atau air yang diam.
- jika tidak ada sumber air jernih, cari air yang tenang tanpa banyak endapan atau lumpur.
- Lokasi yang paling bagus untuk mengambil air adalah agak ketengah dari sumber air, dipinggiran sumber air biasanya kandungan micro organisme nya lebih menumpuk.
Tanda-tanda sumber air yang banyak mengandung micro organisme
- air di dekat padang rumput tempat hewan-hewan merumput
- Bukti jejak lalulintas kawanan binatang
- Tanda-tanda bekas perilaku manusia yang ceroboh
- terlalu banyak busa atau buih, yang mengindikasikan ganggang
Jika sumber air yang ditemukan mengandung tanda-tanda diatas yang paling aman adalah merebusnya hingga mendidih.
2. Menguasai cara membuat api unggun
Dalam keadaan darurat api unggun akan menjadi penyelamat kita di gunung, selain memberikan kehangatan juga bisa mengusir binatang liar. Ada tiga macam bentuk membuat api unggun yang populer digunakan
- Pyramid
Mulailah dengan 3-4 batang kayu besar berdampingan di lapisan bawah. Putar 90 derajat lalu tambahkan lapisan kedua, dengan potongan yang lebih kecil di atasnya. Lanjutkan bergantian, semakin kecil seiring berjalannya waktu, hanya menumpuk sekitar 3-4 lapisan. Tempatkan kayu bakar Anda di atas. Ini juga dikenal sebagai api terbalik.
- Teepee
Mulailah dengan kerucut kecil kayu bakar di sekitar beberapa genggam kayu yang ditumpuk di tengahnya. Setelah kayu bakar menjadi kuat dan suhu meningkat, perlahan-lahan tambahkan potongan kayu yang lebih besar. Pastikan untuk tidak mematikan bagian kayu kecilnya, karena bagian itu perlu udara untuk bisa terbakar. Setelah itu, mulailah menambahkan potongan-potongan kecil, lalu gunakan potongan yang lebih besar.
- Log Cabin
Tempatkan kayu bakar di tengah. Di sekitarnya letakkan dua potong kayu yang lebih besar sejajar satu sama lain. Kemudian putar 90 derajat dan letakkan dua potong kayu paralel. Saat kayu bakar Anda terbakar, perlahan-lahan tambahkan potongan kayu yang lebih kecil.
Ide-ide untuk pengapian yang cepat
- Serat-serat kering tumbuhan dan letakkan di dalam bantalan gulungan kertas toilet.
- Daun cemara kering yang seperti jarum
- Sediakan selalu Fire starter di bekal anda.
3. Menguasai penggunakan peta dan kompas atau GPS
Dengan kemajuan teknologi yang kita miliki sekarang, banyak pendaki gunung/hiker mengandalkan sinyal ponsel untuk menemukan tracking jalur pendakian. Banyak aplikasi hiking atau GPS memungkinkan Anda untuk mengunduh peta ke ponsel Anda, tetapi bagaimana jika ponsel Anda mati? Pastikan Anda tahu arah, jalur Anda, dan pelajari cara membaca peta topografi. Ambil kursus cara mempelajari peta topo dan GPS, yang dapat membantu Anda membiasakan diri dengan peta, kompas, GPS. Atau belajarlah pada teman anda yang menguasainya.
4. Menguasai dasar P3K praktis
Mengerti dan memahami mengenai pengetahuan P3K praktis untuk berkegiatan dialam bebas, pengentahuan ini bisa didapat lewat training-traning atau mempelajari literasi dan mempraktekannya dengan pengawasan orang yang terlatih dibidang ini. Paling tidak kuasai P3K praktis untuk mengatasi kecelakaan yang umum terjadi di gunung.
5. Menguasai cara agar selalu tetap kering
Tidak ada yang lebih buruk dari pendakian yang sepanjang hari di tengah hujan, mendirikan tenda di tengah hujan dan semuanya basah kuyup. Menjaga agar badan tetap kering adalah hal yang penting untuk dilakukan agar terhindar dari hypothermia.
Berikut tip-tip agar tetap kering selama pendakian
- Jangan kenakan pakaian apapun yang terbuat dari katun
- Mengevaluasi perlengkapan hujan anda dan test disaat hujan dirumah sebelum menggunakanya di gunung
- Evaluasi alas kaki Anda (bahkan sepatu kedap air terbaikpun akan basah kuyup sepanjang hari dalam hujan, jadi miliki cadangan kaos kaki kering, penggunaan gaiter yang menutupi bagian sepatu juga akan membantu sepatu tidak terlalu basah kuyup
- Bawa perlengkapan untuk merawat lecet, karena sepatu basah akan membuat kaki lecet
- Kenakan celana waterproff saat hujan
- Kenakan rain cover pada ransel anda
- Lapisi barang-barang anda dalam ransel dengan plastik atau kantong waterproff seperti drybag
- Simpan semua barang dalam kantong plastic ziplock
- Gantung pakaian basah saat di area camp
- Pelajari weather window (jendela cuaca), segera mulai melanjutkan perjalanan lagi begitu hujan berhenti atau mulai lebih awal/lebih pagi untuk berjalan
- Saat memasang tenda, pilih tempat yang lebih tinggi, dan arahkan pintu tenda menjauhi angin
- Jika jalur pendakian tidak rapat dengan Pohon, membawa payung akan sangat membantu disaat hujan.
6. Praktekan Leave No Trace
Untuk menghindari dan mengurangi dampak kunjungan anda ke wilayah pegunungan, praktekan selalu konsep Leave No Trace dalam setiap perjalanan pendakian anda agar alam pegunungan yang anda datangi tetap terjaga kelestariannya. Berikut langkah-langkah dalam konsep Leave No Trace
- Rencanakan terlebih dahulu dan persiapkan
- Berjalan dan mendirikan tenda di lokasi yang sudah ditentukan hindari membuka lokasi baru
- Tangani limbah yang anda hasilkan dengan benar, bawa turun dan jangan membuangnya di gunung
- Biarkan apa yang anda temui selama perjalanan sebagai mana adanya, jangan memindahkan atau merusak yang ada di alam.
- Kurangi penggunaan api unggun
- Hargai kehidupan binatang liar, jangan mengganggunya.
- Saling menghormati sesama pendaki yang lain.
*) foto-foto dari berbagai sumber