Pembuatan Jalur Thru Hike Lintas Latimojong

Ide pembuatan Jalur Thru Hike (Lintas) Pegunungan Latimojong Sulawesi Selatan ini pernah saya utarakan beberapa waktu yang lalu tepatnya pada tanggal 14 May 2023, pada sebuah postingan di Facebook. Kali ini saya ingin lebih merinci mengenai usulan ini. Jalur Lintas ini bisa dimulai dari Selatan dengan titik awal desa Bungin yang berada di Kabupaten Enrekang dan berakhir di Utara di desa Uluway Kabupaten Tana Toraja. Bisa juga dijalani sebaliknya yaitu memulainya dari Uluway, namun jika pertimbangan dari sisi elevasi akan lebih enak memulainya dari Bungin, karena hari-hari terakhir pendakian elevasinya akan menurun saat menuju ke arah Uluway.

Desa Bungin bisa dicapai dengan cara dari naik bus dari Makassar hingga ke Enrekang, kemudian dari Enrekang bisa menyambung angkutan desa atau ojek hingga ke desa Bungin.

Dasar Ide

Latimojong adalah pegunungan panjang yang membentang dari utara ke selatan serta barat ke timur di provinsi Sulawesi Selatan. Sehingga pembuatan jalur trekking menyusuri pegunungan ini akan membuat jalur trekking tersebut masuk menjadi salah satu jalur trekking terpanjang di Indonesia. Jalur ini diperkirakan akan membentang sepanjang kurang lebih 58 km, akan menjadi prestasi sendiri bagi para pendaki yang berhasil melewatinya karena perjalanan pendakian lintas tersebut akan melibatkan manajemen logistik dan peralatan serta fisik. Ini akan menjadi satu rute pendakian yang menarik selain pemandangan alam nya, Pegunungan Latimojong juga berada di area garis Wallacea sehingga akan menjadi sebuah pengalaman yang menarik karena bisa mengamati biodiversitynya.

Jalur (Lintas) Thru Hike Latimojong.

Jalur Thru Hike (Lintas) Latimojong ini terdapat dua jenis jalurnya yaitu jalur Utama dan Jalur Exit.

  1. Jalur Lintas Utama

Rute utama jalur Lintas (Thru Hike) Latimojong ini mengikuti punggungan Pegunungan Latimojong, dimulai dari Desa Bungin di Kabupaten Enrekang hingga finish di desa Uluway di Kabupaten Tana Toraja melewati beberapa puncak yang ada di Pegunungan Latimojong. Jalur ini belum ada tapi menurut info teman-teman di Sulawesi Selatan sudah ada teman-teman dari KPA Garis Indonesia Palopo melakukan pendakian lintas yang dimulai dari desa Timbussan mendaki puncak Buntu Latimojong hingga ke Puncak Buntu Lapende dan kemudian turun ke desa Timbusan. Pada rute Thru Hike Lintas Latimojong ini Jauh lebih panjang lagi karena memulainya dari Bungin dan setelah mencapai Puncak Buntu Sinaji baru turun ke desa Uluway. Untuk rute dari puncak Sinaji ke Uluway sudah ada rute nya yang sering dipakai oleh pendaki setempat. Jalur lintas yang saya usulkan ini sudah ada waypoint dan track log nya dalam bentuk GPX dan sudah di Plot di peta Topografi.

  • Jalur Exit

Jalur Exit adalah jalur untuk turun, jika para pendaki yang sedang melewati jalur Lintas memutuskan untuk batal dan memutuskan untuk turun, maka ada empat jalur exit yang bisa digunakan:

  • Jalur Exit ke Desa Rante Balla, jalur ini turun dari Puncak Buntu Rantekombola kearah desa Rante Balla. Belum ada jalurnya jadi harus dirintis. Data waypoint dan track log rancangannya sudah ada baik berupa file GPX maupun di peta.
  • Jalur Exit ke Desa Karangan, jalur yang sekarang merupakan jalur utama ke Puncak Rante Mario ini digunakan sebagai jalur exit
  • Jalur Exit ke desa Angin-Angin, ini Jalur ini juga sudah ada dan sekarang menjadi jalur pilihan untuk mencapai puncak Rante Mario.
  • Jalur Exit ke Desa Timbusan. Berdasarkan pendakian yang dilakukan oleh Garis Indonesia Palopo semestinya sudah ada jalur dari desa Timbussan hingga puncak Buntu Latimojong, namun sepertinya tidak terdokumentasikan dengan baik. Oleh karena itu data waypoint dan track log rancangannya tetap saya buatkan dan sudah berupa file GPX maupun ploting di peta. Namun jika dilapangan jalurnya ada maka bisa mengikuti jalur tersebut hingga ke Timbussan.

Cara pembuatan waypoint dan track log GPS jalur lintas dan dua jalur exit.

Waypoint dan track log GPS nya dibuat dengan menggunakan beberapa software pemetaan, jalur lintas dan jalur exit dibuat dengan menggunakan software Garmin, track log dirancang dengan mengikuti mengikuti kontur topografi punggungan pegunungan Latimojong. Setelah menjadi file GPX kemudian ditest lagi dibuka di beberapa file pemetaan seperti CalTopo, TopoMap, GAIA GPS, OfflineMaps dan lainnya untuk melihat di masing-masing peta aplikasi tersebut apakah track log nya benar berada di kontur punggungan yang diinginkan.

Setelah waypoint dan track lognya selesai dibuat lalu di plot di peta topografi dengan data Rupa Bumi (seperti peta BIG) sehingga bisa diperkirakan posisi sumber air berdasarkan posisi sungai, namun memang sungai di peta tersebut  bisa sungai permanen ataupun sungai musiman hal ini bisa di cek dilapangan nantinya.

Cara menggunakan Waypoint dan Track Log Rintisan.

Data waypoint dan track yang sudah selesai dibuat bisa di export ke GPS Garmin dengan menggunakan file berbentuk GDB atau GPX. Kemudian dilapangan tinggal mengikuti track log tersebut dan bisa juga menggunakan fungsi GOTO pada GPS Handheld untuk mencapai setiap waypoint nya. Sedangkan pada peta topografi yang sudah dibuatkan itu skalanya 1:25.000 serta sudah ada ploting waypoint dan track log jalur rintisan. File peta berbentuk file PDF bisa digunakan di aplikasi smartphone Avenza Mpas. Bisa juga di print sesuai dengan ukuran cetaknya yaitu A0. Namun akan lebih praktis jika digunakan di Avenza Maps.

Puncak yang dilewati di jalur utama thru hike (lintas) Latimojong

Jalur thru hike (Lintas) Latimojong melewati 10 puncak namun satu puncak yaitu Buntu Sikolong hanya melipir di sisi bawahnya saja karena puncak ini merupakan puncak batu vertikal yang memanjatnya perlu perlengkapan dan skill rock climbing. Berikut ke sepuluh puncak tersebut.

  • Puncak Botto Tallu  3086 mdpl
  • Puncak Buntu Latimojong 3305 mdpl
  • Puncak Buntu Bajaja 2700 mdpl
  • Puncak Buntu Nenemori 3097 mdpl
  • Puncak Buntu Rantemario 3430 mdpl
  • Puncak Buntu Rantekambola 3083 mdpl
  • Puncak Buntu Sikolong 2754 mdpl ( hanya melikari dasarnya)
  • Puncak Potoksia 2470 mdpl
  • Puncak Buntu Lapende 2500 mdpl
  • Puncak Sinaji 2673 mdpl

Sumber Air

Seperti yang sudah dituliskan diatas sumber air pada jalur rintisan utama merupakan perkiraan berdasarkan peta topografi dengan data Hidrografi dari RBI. Titik-titik perkiraan sumber air berupa aliran sungai yang ada pada peta topografi.

Peta Topografi Jalur Thru Hike Lintas Latimojong