Sewindu sudah rasanya
saat kutapaki jalan setapak ini
dan kakiku sibuk menendang-nendang batuan rentan
merayap ditangga-tangga alam
kadang berhasil tergelincir oleh tanah merah yang basah
uh…langkahku yang berat oleh beban yang kubawa-bawa
dan akhirnya aku disana
diantara gemericik air sungai kecil
diantara suara riuh nyanyian binatang malam
di naungi gemintang dan bulan yang berebut diawan
ah…
khayalanku semakin tak karuan
bayanganku kian kemari mengelana
ups ternyata belum selesai…
disudut tenda kuning ku meringkuk
entah merinding atau waspada
sambil bergumam “duh…kok susah tidur sih?”
dan tiba-tiba….Zzzzzzzzzz